Ilmuwan dari Universitas Cambridge berhasil mengurutkan genom gorila dan mengungkap bahwa gorila secara genetik juga memiliki kedekatan dengan manusia, seperti halnya simpanse dan orangutan.
Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Nature yang terbit pada Kamis (8/3/2012).
Lewat hasil penelitian, ilmuwan mengetahui bahwa manusia dan gorila berbagi 98 persen DNA. Sementara, diketahui bahwa manusia berbagi 97 persen DNA dengan orangutan dan 99 persen DNA dengan simpanse.
Menurut ilmuwan, prosentase kemiripan tersebut menggambarkan proses evolusi manusia, simpanse, gorila dan orangutan.
Data genomik menunjukkan bahwa genom manusia terpisah dari orangutan 14 juta tahun lalu, gorila 10 juta tahun lalu dan simpanse 6 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan berharap bahwa dengan mengetahui genom manusia, gorila, simpanse dan orangutan, proses evolusi keempatnya bisa diuraikan.
"Saya berpikir, dalam 20-30 tahun ke depan kita akan punya pemahaman lebih dalam apa yang terjadi secara genetik dalam sejarah evolusi kita dan bagaimana gen-gen tersebut mempengaruhi otak dan bagian lain sehingga membentuk manusia modern seperti kita," ungkap Richard Durbin dari Wellcome Trust Sanger Institute yang memimpin studi ini, seperti dikutip BBC, Rabu (7/3/2012).
Lewat penelitian, Ilmuwan juga mengungkap bahwa meski secara umum manusia lebih dekat dengan simpanse, 15 persen genome manusia justru lebih dekat dengan gorila dan 15 persen genome simpanse lebih dekat dengan gorila.
Salah satu contoh gen manusia yang memiliki kesamaan dengan gorila adalah gen yang membuat manusia dan gorila mampu mendengar lebih baik.
Sementara itu, beberapa perbedaan genetik antara manusia dengan gorila juga terungkap.
Satu perbedaan antara manusia dan gorila adalah bahwa manusia tak memiliki gen yang memicu pertumbuhan protein keratin di bagian buku-buku.
Perbedaan lain adalah gen pada sperma. Pada manusia, terdapat gen yang memungkinkan sel sperma berkompetisi satu sama lain. Sementara, pada gorila gen serupa tidak terdapat.
"Gorilla hidup dalam grup yang terdiri atas satu laki-laki dan banyak perempuan, jadi tak banyak kesempatan bagi sperma untuk berkompetisi," ungkap Tyler Smith yang juga terlibat dalam studi ini seperti dikutip National Geographic, Rabu.
Genom gorila terungkap lewat penelitian pada seekor gorila betina bernama Kamilah dari kebun binatang di San Diego. Ilmuwan meneliti 11.000 gen yang terdapat di giorila tersebut.
Ilmuwan berharap, penelitian ini bisa mengungkap bagaimana manusia berevolusi sehingga memiliki kecerdasan, mengembangkan bahasa, budaya dan ilmu pengetahuan.
Kini, tinggal satu lagi primata besar yang belum dipetakan secara genetik, yakni Bonobo. Proyeknya tengah dipersiapkan kini.
Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal Nature yang terbit pada Kamis (8/3/2012).
Lewat hasil penelitian, ilmuwan mengetahui bahwa manusia dan gorila berbagi 98 persen DNA. Sementara, diketahui bahwa manusia berbagi 97 persen DNA dengan orangutan dan 99 persen DNA dengan simpanse.
Menurut ilmuwan, prosentase kemiripan tersebut menggambarkan proses evolusi manusia, simpanse, gorila dan orangutan.
Data genomik menunjukkan bahwa genom manusia terpisah dari orangutan 14 juta tahun lalu, gorila 10 juta tahun lalu dan simpanse 6 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan berharap bahwa dengan mengetahui genom manusia, gorila, simpanse dan orangutan, proses evolusi keempatnya bisa diuraikan.
"Saya berpikir, dalam 20-30 tahun ke depan kita akan punya pemahaman lebih dalam apa yang terjadi secara genetik dalam sejarah evolusi kita dan bagaimana gen-gen tersebut mempengaruhi otak dan bagian lain sehingga membentuk manusia modern seperti kita," ungkap Richard Durbin dari Wellcome Trust Sanger Institute yang memimpin studi ini, seperti dikutip BBC, Rabu (7/3/2012).
Lewat penelitian, Ilmuwan juga mengungkap bahwa meski secara umum manusia lebih dekat dengan simpanse, 15 persen genome manusia justru lebih dekat dengan gorila dan 15 persen genome simpanse lebih dekat dengan gorila.
Salah satu contoh gen manusia yang memiliki kesamaan dengan gorila adalah gen yang membuat manusia dan gorila mampu mendengar lebih baik.
Sementara itu, beberapa perbedaan genetik antara manusia dengan gorila juga terungkap.
Satu perbedaan antara manusia dan gorila adalah bahwa manusia tak memiliki gen yang memicu pertumbuhan protein keratin di bagian buku-buku.
Perbedaan lain adalah gen pada sperma. Pada manusia, terdapat gen yang memungkinkan sel sperma berkompetisi satu sama lain. Sementara, pada gorila gen serupa tidak terdapat.
"Gorilla hidup dalam grup yang terdiri atas satu laki-laki dan banyak perempuan, jadi tak banyak kesempatan bagi sperma untuk berkompetisi," ungkap Tyler Smith yang juga terlibat dalam studi ini seperti dikutip National Geographic, Rabu.
Genom gorila terungkap lewat penelitian pada seekor gorila betina bernama Kamilah dari kebun binatang di San Diego. Ilmuwan meneliti 11.000 gen yang terdapat di giorila tersebut.
Ilmuwan berharap, penelitian ini bisa mengungkap bagaimana manusia berevolusi sehingga memiliki kecerdasan, mengembangkan bahasa, budaya dan ilmu pengetahuan.
Kini, tinggal satu lagi primata besar yang belum dipetakan secara genetik, yakni Bonobo. Proyeknya tengah dipersiapkan kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar